Alhamdulillah pada kesempatan kali ini kita akan membahas mengenai penyakit hati dengki, yang dimana ini adalah kutipan dari bbm ustad.Jeffry Al-bukhori
Rosul Allah pernah berkata ;
"Bahwasanya dendam dan dengki itu bisa menghanguskan amal ibadahmu"
Berarti
sayang sekali rukukmu, sujudmu, dzikirmu, sedekahmu dan semua ibadah2
mu yg selama ini engkau lakukan jika dibarengi dg dendam dan dengki yg
sengaja engkau pelihara selama ini..
Masih lebih baik jika engkau memelihara binatang buas daripada memelihara dendam dan dengki dlm dirimu..
Wahai diri_ku..
Hanya sebentar saja dirimu tinggal di dunia ini..
Dunia hanyalah sebuah alam pelintasan ruh saja..
Sungguh takkan ada ketentraman dlm pedihnya sakarotul maut bagi dirimu yg masih menyimpan dendam dan dengki..
"Tdk akan ada masa depan bagi para pendengki dan pendendam"
Ampuni hamba Yaa Robb dari ketidak mampuan mendidik diri..
Jefri bin ismail bin hasyim modal
Powered by Telkomsel BlackBerry®
Sahabat2ku,
dendam dan dengki, adalah penyakit hati yang harus kita waspadai dan
harus kita hilangkan dari hati kita, karena selain hal tersebut merusak
amal, sesungguhnya orang yang mempunyai dendam dan dengki dalam hatinya,
adalah orang yang sangat menderita dan menanggung beban berat yang
harus dipikulnya, yaitu rasa dendam dan dengkinya itu.
Seandainya
kita tdk mau memaafkan orang lain & menghapuskan rasa marah, dendam
& benci kita pada orang yg pernah menyakiti kita, maka perasaan
negatif itu menjadi beban berat bagi kita, karena sangat melelahkan
memendam rasa sakit hati, kecewa, jengkel, marah & dendam kepada
orang yang menyakiti hati kita. Terkadang kita tidak tahu apakah orang
yang menyakiti hati kita itu sadar ataukah tidak, mungkin orang itu
tidak merasa menyakiti hati kita (tidak sengaja menyakiti), maka
hidupnya tenang-tenang saja.
Sedangkan kita yang menaruh
dendam dan sakit hati, justru menyiksa diri sendiri. Kalau
perasaan-perasaan negatif seperti ini kita pelihara, maka akan menjadi
beban yang memberatkan hidup kita. Karena kita menjadi tidak tenang,
tersiksa dengan rasa marah dan benci dan perasaan seperti ini akan
menggerogoti tubuh dan menimbulkan berbagai macam penyakit-penyakit
fisik ringan sampai berat, seperti sakit perut, sakit kepala, darah
tinggi, insomnia, bahkan mag dan jantung. Mengapa kita harus menyiksa
diri dengan memendam kemarahan dan kebencian? Mengapa kita tidak coba
memaafkan dan menghapus kebencian dihati kita
Dendam dalam bahasa Arab di sebut
hiqid,
ialah mengandung permusuhan didalam batin dan menanti-nanti waktu yang
terbaik untuk melepaskan dendamnya, menunggu kesempatan yang tepat untuk
membalas sakit hati dengan mencelakakan orang yang di dendami.
Berbahagialah bagi orang yang berlapang dada, berjiwa besar dan pemaaf.
Tidak ada sesuatu yang menyenangkan dan menenangkan hati kita, kecuali
hidup dengan hati yang bersih dan jiwa yang sehat, bebas dari rasa
kebingungan dan bebas dari rasa dendam, dengki yang akan menggerogoti
hati kita. Seseorang yang hatinya bersih dan jiwanya sehat, ialah mereka
yang apabila melihat sesuatu nikmat yang diperoleh orang lain, ia
merasa senang dan merasakan karunia itu ada pula pada dirinya.
Dengki
merupakan salah satu penyakit hati yang mesti dihindari. Dengki merujuk
kepada kebencian dan kemarahan yang timbul akibat perasaan cemburu atau
iri hati yang amat sangat. Ia amat dekat (berhubungan) dengan unsur
jahat, tidak berkenan, benci dan perasaan dendam yang terpendam. Ada
juga yang mendefinisikan dengki sebagai suatu perbuatan atau tindakan
hati yang tidak senang melihat kesenangan (nikmat) orang lain serta
berharap agar kesenangan (nikmat) orang lain akan hilang atau lenyap
atau berpindah kepadanya.
Orang yang dengki perilakunya
sering tidak terkendali. cenderung terjebak dalam tindakan merusak nama
baik, mendiskreditkan, dan menghinakan orang yang didengkinya. Dengan
cara itu ia membayangkan akan merusak citra, kredibilitas, dan daya
tarik orang yang didengkinya. Dan bisa mengangkat citra, nama baik dan
kredibilitas pihaknya. Namun kehendak Allah tidaklah demikian .
Rasulullah saw bersabda: Dari Jabir dan Abu Ayyub Al-Anshari, mereka
mengatakan bahwa Rasulullah saw bersabda, “tidak ada seorang pun yang
menghinakan seorang muslim di satu tempat yang padanya ia dinodai harga
dirinya dan dirusak kehormatannya melainkan Allah akan menghinakan orang
(yang menghina) itu di tempat yang ia inginkan pertolongan-nya. Dan
tidak seorang pun yang membela seorang muslim di tempat yang padanya ia
dinodai harga dirinya dan dirusak kehormatannya melainkan Allah akan
membela orang (yang membela) itu di tempat yang ia menginginkan
pembelaan-Nya.” (HR. Ahmad, Abu Dawuddan Ath-Thabrani)
Rasulullah
saw bersabda, “janganlah kalian saling mendengki, saling menfitnah
(untuk suatu persaingan yang tidak sehat), saling membenci, saling
memusuhi dan jangan pula saling menelikung transaksi orang lain. Jadilah
kalian hamba Allah yang bersaudara. Seorang muslim adalah saudara
muslimnya yang lain, ia tidak menzaliminya, tidak mempermalukannya,
tidak mendustakannya dan tidak pula melecehkannya. Takwa tempatnya
adalah di sini, seraya Nabi saw menunjuk ke dadanya tiga kali. Telah
pantas seseorang disebut melakukan kejahatan, karena ia melecehkan
saudara muslimnya. Setiap muslim atas sesama muslim yang lain adalah
haram darahnya, hartanya dan kehormatannya. (HR. Muslim dari Abu
Hurairah ra)
Rasulullah saw. Bersabda: “Hindarilah dengki
karena dengki itu memakan (menghancurkan) kebaikan sebagaimana api
memakan (menghancurkan) kayu bakar” (HR. Abu Dawud)
Allah
SWT berfirman: “Katakanlah, Aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai
sebuah dari kejahatan makhluk Nya,” kemudian Dia berfirman, “Dan dari
kejahatan orang yang dengki apabila ia dengki”. (QS. AI Falaq (113): 1, 2
dan 5).
BERIKUT CARA MENGHINDARKAN DIRI DARI DENGKI :
Berusaha
membuang sifat dengki tersebut dengan cara ridha terhadap takdir dan
ketentuan serta mencintai kebaikan dan kelebihan yang dimiliki orang
lain sebagaimana kita mencintai dirin sendiri, sebagaimana sabda Nabi
saw “Tidak beriman salah seorang dari kalian sehingga ia mencintai untuk
saudaranya apa-apa yang ia cintai untuk dirinya sendiri”(HR.Al-Bukhari)
- Memohon perlindungan kepada Allah dari sifat dengki dan iri hati, serta banyak berzikir kepada Allah
- Duduk
diam sejenak, mata tertutup. Selamilah rasa dengki yang timbul dalam
diri kita. Telusuri sampai ke akar-akarnya. Apa yang membuat timbulnya
dengki? Keberhasilan orang itukah? Kepemilikan diakah? Kesejahteraan
diakah? Jika kita melakukan penyelaman/pemikiran dengan penuh kesadaran,
kita akan meyadari bahwa sesungguhnya, semua itu adalah karunia Allah
untuknya. Kita harus menyadari bahwa Allah berhak memberi kemulian,
kekayan, keberhasilan, ketenaran dll, kepada siapa saja yang
dikehenakiNya dan itu adalah hak Allah SWT sepernuhnya. Hingga kita bisa
menyadari bahwa sesungguhnya orang yang kita dengki itu, memang berhak
atas semua itu, karena itu karunia Allah untuknya. Allah SWT berfirman:
”Katakanlah: “Wahai Tuhan Yang mempunyai kerajaan, Engkau berikan
kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kerajaan
dari orang yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan orang yang Engkau
kehendaki dan Engkau hinakan orang yang Engkau kehendaki. Di tangan
Engkaulah segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala
sesuatu.” (QS. Ali ’Imran [3] :26)
- Jangan
pernah membanding-bandingkan kepandaian atau kelebihan yang kita miliki
dengan orang lain dan jangan pernah mencari-cari kekurangan orang lain
- Agar
kita terhindar dari penyakit hati iri hati dan dengki sebaiknya selalu
bersikap rendah hati, tidak merasa lebih dari orang lain. Orang yang
rendah hati kalaupun misalnya ia tahu bahwa ia memiliki banyak kelebihan
dibanding orang lain ia tidak akan merasa bangga apalagi membanggakan
kelebihannya. Setiap kelebihan yang dimilikinya akan dinikmatinya dengan
penuh rasa syukur dan terima kasih kepada Allah Yang Maha Pencipta yang
telah memberikan kelebihan dan keberuntungan tersebut terhadap dirinya.
Begitu pula dengan kekurangan yang ada pada diri, sebaiknya diterima
dengan ikhlas, sehingga kekurangan yang ada pada diri, tidak
mengakibatkan rendah diri dan menjadi iri hati serta dengkidi saat
melihat orang lain memiliki kelebihan yang tidak dimilikinya. Percayalah
bahwa dibalik kekurangan pada seseorang pastilah ada pula kelebihan
yang dimilikinya
- Sadarilah, dengki itu
sangat melelahkan, orang yang membiarkan dirinya dikuasai oleh iri hati
dan dengki akan menanggung beban berat yang tidak seharusnya. Karena
setiap kali ia melihat orang yang didengkinya dengan semua
kesuksesannya, hati dan persaannya menderita dan hatinya semakin penuh
dengan dengki, marah, benci, curiga, kesal, kecewa, resah, dan
perasaan-perasaan negatif lainnya. Sungguh sangat tidak enak menjalani
kehidupan seperti itu.
Apabila kita ada menjumpai
orang yang mendengki pada kita, maka sikapilah hal tsb dengan baik dan
bijak, KARENA RASA IRI, DENGKI SESEORANG KEPADA KITA SEBETULNYA ADALAH
BENTUK DARI PENGAKUAN AKAN DIRI DAN EKSISTENSI KITA, hanya bentuknya
lain. Hadapi dengan sabar dan doakan, bila bisa, dekati dan rangkul dia
menjadi teman kita, bila memungkinkan atau bisa dilakukan, beri
pemahaman agama (dengan cara yang baik, secara tidak langsung, tentang
bahaya dengki). Jangan balas kedengkiannya dengan kedengkian juga,
karena itu membuat kita tidak ada bedanya dengan dia, tapi balaslah
kedengkiannya dengan doa dan kebaikan.
ADAPUN CARA MENGATASI DENDAM
adalah dengan memaafkan secara tulus. Pemahaman kita tentang memaafkan
berbeda-beda, ada dari kita yang memaafkan seseorang tapi perlu waktu
lama untuk membebaskan diri dari rasa benci dan marah dalam hatinya dan
perlu waktu lama baginya untuk bisa kembali menjalin hubungan baik
dengan orang yang telah menyakitinya.
Tapi ada juga yang bisa
memaafkan dengan tulus. Mereka yang memaafkan dengan tulus inilah, hamba
Allah yang sungguh-sungguh beriman dengan sebenar-benarnya, dan
mengikuti perintah Allah untuk memaafkan.
Ketika memaafkan,
mereka tidak memikirkan besar atau kecilnya kesalahan, mereka juga tidak
mengingat-ingat lagi perbuatan orang yang telah menyakitinya. Mereka menyadari bahwa seseorang dapat saja sangat menyakiti mereka dengan atau tanpa sengaja.
Orang
yang bisa memaafkan dengan tulus ini tahu, bahwa segala sesuatu terjadi
menurut kehendak Allah dan berjalan sesuai takdir-Nya, karena itulah
mereka berserah diri kepada Allah, menyerahkan semua permasalahan kepada
Allah. Hingga mereka tidak pernah terbelenggu dan tersiksa oleh amarah,
sakit hati, dan semua itu akan membuatnya jadi memaafkan kesalahan
orang lain, dan mereka lakukan itu, semata-mata karena Allah. Mereka
memaafkan karena Allah.
Sahabat2ku, ingatlah
hidup didunia ini hanya sementara, karena itu sangat merugi bila kita
mengisi hidup kita ini hanya dengan suatu penyakit hati yang hanya akan
menghancurkan semua amal kita. Jadilah orang yang pemaaf, karena sangat
banyak keutamaannya jika kita menjadi orang yang pemaaf.
Suatu
ketika seorang pria bertanya kepada Rasulullah saw tentang akhlak yang
baik, maka Rasulullah saw membacakan firman Allah, “
Jadilah engkau pemaaf dan perintahkan orang mengerjakan yang ma’ruf, serta berpalinglah dari orang-orang yang bodoh.” (QS al-A’raaf [7] : 199). Kemudian beliau bersabda lagi, “
Itu
berarti engkau harus menjalin hubungan dengan orang yang memusuhimu,
memberi kepada orang yang kikir kepadamu dan memaafkan orang yang
menganiayamu.” (Hr. Ibnu Abud-Dunya)
Allah SWT berfirman ".....
dan orang-orang yang menahan amarahnya dan MEMAAFKAN (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan" (QS Ali 'Imran [3] ; 134).
" .....
DAN
HENDAKLAH MEREKA MEMA'AFKAN DAN BERLAPANG DADA. Apakah kamu tidak ingin
bahwa Allah mengampunimu? Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang " (QS. An Nuur [24] ; 22)
A
llah tidak menambahkan pada orang yang memaafkan, melainkan kemuliaannya." (HR.
Muslim). Dalam hadist lain disebutkan: " Ada tiga hal yang apabila
dilakukan akan dilindungi Allah dalam pemeliharaan-Nya dan ditaburi
rahmat-Nya serta dimasukkan-Nya kedalam surga-Nya yaitu : apabila diberi
ia berterima kasih, apabila berkuasa ia suka memaafkan, dan apabila
marah ia menahan diri (tak jadi marah) ." (HR. Hakim dan ibnu hibban)
Setelah
semua uraian diatas, mari kita tanyakan dengan jujur pada diri kita,
apakah kita termasuk orang yang pemaaf dan tidak pendendam? Apakah kita
termasuk orang yang dengki dengan keberhasilan orang lain? Hanya kita
sendiri yang bisa menjawabnya dengan jujur dan lakukanlah perbaikan,
bila ternyata kita temukan bahwa diri kita masih ada penyakit hati
dendam dan dengki.
Sahabat2 semua, mungkin bagi sahabat2
yang sudah lama menjadi pembaca fanspage ini, sudah mengetahuinya, tapi
karena ada pembaca baru yg inbox menanyakan, dengan ini saya
beritahukan kembali, bahwa setiap hari sabtu dan minggu saya memang
tidak update status, harap maklum, makasih
Sumber:
https://www.facebook.com/notes/jalan-dakwah-bersama-dewi-yana/penyakit-hati-dendam-dan-dengki/280842718592512