10 tanda kiamat sudah dekat

Hancurnya alam dunia ini -dengan terjadinya kiamat- akan didahului dengan hancurnya pilar-pilar penegak kemaslahatan hidup manusia yang.....

Mau Cepat Kaya?? Ternak Ikan Arwana Red!

Ikan Arwana Merah, yang harganya bisa mencapai belasan juta rupiahArwana termasuk famili ikan “karuhun”, yaitu Osteoglasidae atau famili ikan “bony-tongue” (lidah bertulang), karena......

Life Is Choice (Ust.Jeffry Al Buchori)

Ustadz ganteng ini laris diminta berdakwah. Perjalanan hidup Jeffry Al Buchori sungguh dahsyat. Penuh gejolak dan tikungan tajam. Proses pergula.....

Sepuluh Kriteria Aliran dianggap Sesat

Sejak berdirinya masa kepengurusan organisasi Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Bogor di tahun 2005, tercatat sudah ada........

Berbagai Konspirasi Amerika untuk menghancurkan Islam dan menguasai Dunia

Ada konspirasi Global untuk menghancurkan Islam secara sistematis dan terorganisir secara rapih dan terus-menerus diberbagai negara mayoritas berpenduduk Muslim didunia sejak runtuhnya......

Tampilkan postingan dengan label miss world. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label miss world. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 27 April 2013

Apa Pentingnya Miss World di Indonesia??

Peserta Miss World

Ramai kontroversi tentang pernyataan resmi MUI mengenai penolakan ajang Miss World 2013 yang konon rencananya sedang dalam penjajakan untuk dilaksanakan di Indonesia.
Persoalan paha lawan agama memang selalu menjadi pembahasan yang menarik. Berbagai pendapat mendukung maupun bertolak belakang pun menjadi sebuah diskusi yang menarik dan saling melengkapi sebetulnya.  Terlepas dari sisi kontroversialnya, apakah benar Indonesia butuh ajang Miss World untuk diadakan di Indonesia ? Apabila memang iya, apakah alasannya?

Promosi Indonesia Untuk Ajang Pengenalan Kepada Investor Asing di Sektor Industri
Tidaklah mungkin kita beralasan ajang Miss World ini bakal diadakan untuk menarik sektor investasi perusahaan asing ke Indonesia.  Itu jelas tidak nyambung. Sebuah perusahaan asing yang akan melakukan investasi baik skala kecil maupun besar seperti manufakturing di Indonesia tidak akan gegabah menjatuhkan keputusannya hanya karena “Indonesia sudah dikenal karena pernah mengadakan ajang Miss World”. Jadi untuk alasan yang ini, kita bisa coret  tebal tebal karena hal itu adalah sesuatu yang tidak berhubungan secara langsung

Adapun alasan yang tidak secara langsung, mungkin ( baru mungkin)  ya bisa jadi Indonesia dianggap aman untuk iklim investasi, apabila bahkan panitia sekelas organizer Miss World rela untuk melangsungkan event tersebut di sini.  Melihat kenyataan bagaimana rawannya Indonesia saat ini, hal tersebut tampaknya sangat sulit untuk menjadi pertimbangan.

Promosi Indonesia Untuk Ajang Pengenalan Pada Sektor Pariwisata
Apabila kita mencari sebuah alasan yang paling berdekatan, maka sektor terdekat dan feasible adalah sektor pariwisata. Harapannya, dengan mengadakan ajang Miss World, Indonesia akan lebih dikenal di dunia sehingga akan mendongkrak sektor pariwisata di Indonesia. Berhubungan sebetulnya, walaupun tidak akan efektif semata mata menggantungkan harapan pada ajang kontes Miss World saja.
Pariwisata atau pengenalan daerah wisata di Indonesia masih butuh banyak polesan profesional.  Baik dari segi infrastruktur yang meliputi prasarana area pariwisata sendiri, faktor keamanan daerah dan faktor kenyamanan dan kebersihan.  Ini masih bicara perbaikan ke dalam terlebih dahulu.

Masih ingat cerita bagaimana ngototnya kita untuk mempertahankan Komodo sebagai salah satu “Seven Wonders Of The World” ? Kenyataan yang ada, geladak penyambutan yang tidak terawat dengan baik ataupun bolongnya seragam para Ranger yang bertugas disana sebelumnya masih menjadi kenyataan yang ada. Setelah banyak ribut ribut dan uluran tangan dari seorang JK untuk berusaha memaksimalkan potensi area tersebut ada, baru pembenahan dilakukan.

Belum lagi faktor promosi daerah pariwisatanya sendiri.  Selama ini, untuk faktor pariwisata di Indonesia, kenyataan mengatakan bahwa ketergantungan Indonesia terhadap Bali - Lombok  , Daerah Istimewa Yogyakarta dan yang terakhir Manado  masih terlalu kuat.  Di luar kedua daerah tersebut, perkembangannya tidak terlalu signifikan.  Solo bergerak sendiri mempromosikan kotanya.  Jember pun menggeliat dengan Carnivalnya, sebuah usaha yang patut diacungi jempol. Yang lain? Benar benar harus cukup puas untuk menerima rombongan Turis Belanda pensiunan  yang sedang ingin klangenan di Indonesia mengingat masa jaya mereka.  Dengan sangat menyesal, penulis harus mengeluarkan Raja Ampat dari sini karena pada kenyataannya bukanlah kita yang berinisiatif mempopulerkan daerah tersebut dan ’sadar’ akan potensinya.
Tana Toraja tidak dipromosikan dengan baik. Karimun Jawa. Karapan Sapi di Madura sebetulnya ajang yang sangat menarik, namun juga belum dikemas dengan baik. Bromo dengan keindahannya yang magical, Pulau Cendrawasih, Maluku dan masih banyak lagi.  Terlalu banyak untuk disebutkan satu persatu, dan sayangnya, harus mengakui bahwa memang kita masih miskin dalam berpromosi.

Satu gelaran akbar seperti ajang Miss World tidak akan mampu merubah kondisi yang ada sekarang ini. Dan dengan alasan ini, Indonesia lebih baik berkonsentrasi dulu secara riil untuk perbaikan infrastruktur dan promosi daerah daerah tersebut secara lebih terencana dan baik.
Tak perlu langsung semua melakukannya, secara bertahap namun benar benar fokus.

Untuk urusan pariwisata, Indonesia harus punya sebuah kekuatan karakter yang benar benar ‘menjual’. Dan tidak hanya punya, sebetulnya kita kaya akan hal itu. Hanya perlu sedikit polesan dan promosi rutin yang dilakukan. Saat ini, promosi yang dilakukan Indonesia tidak bisa dikatakan profesional sama sekali.
Membuka satu atau dua booth di ajang pameran Internasional masih terasa kurang greget dan berkesan asal asalan.  Untuk promosi, Indonesia bisa mencontoh satu negara tetangga yang benar benar konsisten dan profesional dalam menjalankan dan meningkatkan tourism di negaranya. Mereka tidak punya asset pariwisata yang besar, kalau tidak mau dikatakan kecil.

Malaysia. Kita harus mampu membuka mata dan belajar dari sana. Untuk sebuah negara yang tak mempunyai tempat pariwisata yang terlalu banyak, mereka mampu mengemas dan menjual segala keterbatasan tersebut menjadi sebuah sisi yang menarik kepada wisatawan mancanegara.
Karakter Area lah yang mereka tonjolkan. Bukan Ajang Miss Worldnya.
Penulis : Baskoro Endrawan
Sumber:  http://ekonomi.kompasiana.com/bisnis/2013/04/08/apa-pentingnya-ajang-miss-world-di-indonesia--543951.html

Miss World 2013 di Kecam MUI


Rencana perhelatan puncak acara Miss World 2013 di Bogor, Jawa Barat (Jabar) pada 28 September 2013 mendatang ditentang keras Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat. Melalui Ketua Bidang Seni Budaya KH A Cholil Ridwan, MUI tidak setuju kegiatan ini mengotori Indonesia. 
 
“Bogor jangan dikotori oleh (kegiatan) haram dan ma’shiyat, minimal umbar aurat perempuan,” tegas Cholil Ridwan kepada hidayatullah.com melalui pesan singkat (SMS), Jakarta, Jumat (5/4/2013). 


Menurut Cholil, kegiatan berskala internasional tersebut dapat mengganggu kondusifitas umat Islam. Masyarakat Indonesia, khususnya kaum Muslimin, dihimbau menyatukan suara menentang gelaran Miss World 2013 di Indonesia.


“Umat Islam harus bersatu menolak acara rusak tersebut,” tegasnya lagi. 
Disinggung soal dukungan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher) terhadap acara tersebut, Cholil menilai ada perbedaan pandangan antara pemerintah dengan MUI.
“Gubernur (Aher) melihat (Miss World) dengan kacamata politik dan wisata. MUI melihat dengan kacamata akidah, syariah, akhlakul karimah,” pungkasnya diplomatis. 

Seperti diketahui, rangkaian Miss World 2013 akan digelar di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor. Aher mendukung acara ini karena menilainya lebih sopan dibanding kontes kecantikan yang lain.
“Ajang Miss World ini berbeda dengan ajang sejenis lainnya, karena saat puncak acara tidak menggunakan bikini,” katanya seperti dimuat sejumlah media. 

Aher bahkan menawarkan salah satu kawasan di Bandung untuk digunakan dalam rangkaian Miss World 2013. 
“Saya tawarkan Kawah Putih karena bagus,” ujar gubernur yang kembali terpilih dalam Pilkada Jabar atas dukungan Partai Keadilan Sejahtera ini.