Rencana perhelatan puncak acara Miss World 2013 di Bogor, Jawa Barat (Jabar) pada 28 September 2013 mendatang ditentang keras Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat. Melalui Ketua Bidang Seni Budaya KH A Cholil Ridwan, MUI tidak setuju kegiatan ini mengotori Indonesia.
“Bogor jangan dikotori oleh (kegiatan) haram dan ma’shiyat, minimal umbar aurat perempuan,” tegas Cholil Ridwan kepada hidayatullah.com melalui pesan singkat (SMS), Jakarta, Jumat (5/4/2013).
Menurut Cholil, kegiatan berskala
internasional tersebut dapat mengganggu kondusifitas umat Islam.
Masyarakat Indonesia, khususnya kaum Muslimin, dihimbau menyatukan suara
menentang gelaran Miss World 2013 di Indonesia.
“Umat Islam harus bersatu menolak acara rusak tersebut,” tegasnya lagi.
Disinggung soal dukungan Gubernur
Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher) terhadap acara tersebut, Cholil menilai
ada perbedaan pandangan antara pemerintah dengan MUI.
“Gubernur (Aher) melihat (Miss World) dengan kacamata politik dan wisata. MUI melihat dengan kacamata akidah, syariah, akhlakul karimah,” pungkasnya diplomatis.
Seperti diketahui, rangkaian Miss World 2013 akan digelar di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor. Aher mendukung acara ini karena menilainya lebih sopan dibanding kontes kecantikan yang lain.
“Ajang Miss World ini berbeda dengan ajang
sejenis lainnya, karena saat puncak acara tidak menggunakan bikini,”
katanya seperti dimuat sejumlah media.
Aher bahkan menawarkan salah satu kawasan di Bandung untuk digunakan dalam rangkaian Miss World 2013.
“Saya tawarkan Kawah Putih karena
bagus,” ujar gubernur yang kembali terpilih dalam Pilkada Jabar atas
dukungan Partai Keadilan Sejahtera ini.
0 komentar:
Posting Komentar
Kritik Yang Membangun