Semua tidak didapat dengan mudah. Perlu waktu dan sejarah yang panjang serta berliku untuk mampu eksis selama 20 tahun. Menjelma menjadi sebuah komunitas motor tua terbesar di Tanah Air dan terus berkembang tidak hanya untuk dunia otomotif semata.
Ini semua berawal dari segelintir anak muda Bandung yang memiliki kesamaan dalam hobi untuk mencintai sekaligus melestarikan motor tua buatan Eropa dan Amerika, semisal Norton, BSA, Royal Enfield, BMW, Triumph, AJS dan Harley-Davidson.
Terjadi dipenghujung dekade 1980-an.
Tiga tahun pertama sejak dicetuskan sebagai sebuah kumpulan, komunitas ini mirip sebuah gerombolan yang tidak memiliki visi serta tujuan yang jelas.
Namun mereka memiliki titik-titik sakral yang dianggap strategis sebagai tempat berkumpul pada setiap akhir pekan, diantaranya adalah kawasan pelataran parkir Panti Karya, Jalan Merdeka Bandung, atau tempat tinggal salah satu anggota kumpulan, Bebeng dan Bobby dibilangan Jalan Tubagus Ismail Bandung.
Sesekali, mereka juga terlihat kumpul dan kongkow di Seni Rupa ITB, karena beberapa anggota kelompok tersebut kuliah disana. Akhirnya, karena belum memiliki identitas jelas, kelompok ini disebut ‘Barudak Motor Inggris’ atau D Motor, dengan logo bayi atau malaikat kecil bersayap yang mengenakan helm kulit dan google serta ngeukeupan atau mendekap kunci Inggris.
Anggota kelompok makin bertambah, perlu tempat baru untuk berkumpul. Jadilah rumah Erwin di Jalan Diponegoro No.1 sebagai markas. Konon dari tempat tersebut muncul gagasan yang kelak tercatat dalam sejarah dan menjadi cikal bakal Bikers Brotherhood MC.
Pada perkembangannya, mereka yang berkumpul disana disebut sebagai generasi perintis alias SS Diponegoro.
Awalnya dalam kelompok ini tidak dikenal seorang pemimpin atau bahkan aturan baku layaknya sebuah organisasi yang memiliki AD/ART.
Namun dari dinamika yang berkembang, kini putaran roda organisasi dikuasakan pada satu figur se-level ketua yang disebut sebagai El Presidente. Sepanjang sejarah berdirinya klub fenomenal ini, tercatat tujuh orang El Presidente pernah memegang tongkat komando.
Masing-masing mereka adalah Lucky ‘Uci’ Hendrawan, Benny ‘Bebeng’ Gumilar, Yusuf ‘Papeuh’ Sugandi, Tegep Octaviansyah, Enggar ‘Eeng’ Santosa dan R. Oetomo Hermawan.
Bahkan pada kepengurusan itu, seorang El Presidente didampingi oleh External Captain (Budi Dalton) dan Internal Captain (Ayi Tatto). Kini tongkat komando dipegang oleh El Presidente Agung Gonzales.
Bikers Brotherhood dengan jumlah anggota dan tingkat selera bermotornya yang luar biasa, kini memiliki 5 chapter, yaitu East Java, Sragen, Bali, Lombok dan Bandung sebagai Mother Chapter. Kini tengah dijajagi untuk membentuk Chapter di DKI Jakarta.
Starata keanggotaan disusun berdasarkan hierarki tertentu.
Dengan terbentuknya jajaran generasi Hell, dalam usia yang telah menginjak tahun ke-20, Bikers Brotherhood telah melengkapi diri dengan berbagai tingkatan generasi serta klasifikasi anggota, mulai dari Members of Bikers Brotherhood Heaven, Angel, Life Member, Honorary member, Virgin dan Prospect.
Klub motor ini juga memiliki Vigilante, barisan tatib bernyali besar dan cukup profesional dalam menjalankan tugasnya, terutama untuk menertibkan intern anggotanya atau saat ada gangguan dari luar. Namun kekuasaan tertinggi ada pada Chamber of Tribe alias musyawarah yang dihasilkan dari lebih 70 persen anggota dan pendiri BB.
Satu yang tak pernah berubah dari kelompok ini, adalah rasa persaudaraan dan kebersamaan serta saling menghargai sesama anggota. Barangkali inilah yang jadi alat utama yang membuat klub tersebut sangat solid hingga kini. Contoh nyata, saat Brother Micko Protonema yang lama sakit karena gangguan pada jantung dan saluran darahnya pada Tahun 2005.
Serentak semua merasa tergugah. Dalam ajang Junkyard Party, digalang pengumpulan dana lewat berbagai cara termasuk lelang motor Ariel kesayangan Micko atau lelang sepatu boots serta konser amal didua tempat. Bahkan dukungan untuk menggalang dana juga dilakukan saat Bro Micko berpulang keharibaanNYA karena penyakit lamanya kambuh kembali dua bulan silam.
Kebesaran Bikers Brotherhood juga tidak terkoyak, saat ada beberapa anggota yang menyatakan diri keluar dari komunitas karena merasa tidak sejalan dengan visi yang ada atau merasa tidak tertampung aspirasinya. Dengan bijak, pentolan Bikers Brotherhood, Lucky ‘Uci’ Hendrawan berujar, “Mereka tetap merupakan bagian dari sejarah Bikers Brotherhood.
Namun ibarat helai rambut yang lepas, semua akan terganti dengan jumlah rambut yang lebih subur dan segar. Biarkan itu menjadi sebuah dinamika,” ujarnya.
Kini Bikers Brotherhood tetap berjalan dan optimis menatap masa depan. Rancangan event yang kini berlangsung digagas untuk membangkitkan rasa nasionalisme lewat konsep persaudaraan.
Bahkan persaudaraan lintas Negara, juga terus dijalin. Konfirmasi kehadiran telah dilayangkan oleh mereka yang akan tiba dari Belanda, Inggris, USA, Malaysia, Thailand, Singapura dan Negara negara lainnya. “Brotherhood is Our Nation for Unity”. Brother Forever-Forever Brotherhood.
0 komentar:
Posting Komentar
Kritik Yang Membangun