Diego Michels lahir di Deventer 8 Agustus 1990. Masuk skuad Go Ahead Eagles di divisi dua (eerstedivisie) sejak musim kompetisi 2009/2010. Diego meniti karir bola di klub amatir, dvv RDC Deventer, kemudian direkrut Go Ahead Eagles untuk tim junior. Pemain keturunan Belanda, Diego Michiels mengaku masih kesulitan menjalani latihan bersama tim nasional Indonesia Pra-Olimpiade, Jumat 28 Januari 2011 pagi. Setelah hanya melakukan lari-lari kecil pada latihan kemarin sore, Kamis 27 Januari 2011, Diego melakukan latihan penuh di bawah asuhan pelatih Alfred Riedl di Lapangan C, Senayan, Jakarta, Jumat 28 Januari 2011 pagi. Bek kanan kelahiran Deventer, Belanda, 8 Agustus 1990 ini terlihat mampu beradaptasi dengan perintah-perintah yang diberikan Riedl. Namun, Diego masih beberapa kali kebingungan karena tidak bisa berkomunikasi sepenuhnya dengan pemain lainnya. Usai latihan, bukan komunikasi yang dikeluhkan Diego. Bek kanan yang membela klub Divisi 2 Liga Belanda (Eerste Divisie), Go Ahead Eagles ini hanya mengeluhkan cuaca yang panas. "Latihan hari ini, saya sangat sulit bernafas karena udaranya sangat panas. Saya belum terbiasa," ujar Diego yang memiliki sejumlah tato di bagian lengan dan bergigi emas. Diego mengaku telah mendapat dukungan penuh dari klub dan keluarganya di Belanda untuk menjalani seleksi di timnas Indonesia. "Saya mendapat izin dari klub saya menetap di sini sepekan untuk try-out. Kita lihat nanti bagaimana hasilnya, bisa saja saya lebih lama di sini," papar Diego. "Keluarga saya bangga dan senang saya bisa melakukan try-out di sini. Ini kali pertama saya datang ke Jakarta. Mereka mendukung saya," lanjut Diego yang mendapat darah Indonesia dari sang ayah, Robbie Michiels. Sebelumnya, cuaca di Indonesia rupanya juga sempat mengganggu pemain keturunan lainnya yang sempat mengikuti seleksi timnas U-23, Vincent Partosoebroto. Saat kali pertama mengikuti seleksi tim nasional U-23, Vincent langsung mengeluh pusing kepala karena kepanasan dan dehidrasi
Senin, 21 November 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar
Kritik Yang Membangun